smart home evomab (56)

Kenaikan PPN 12% Dinilai Membebani Pengembang, Apa Dampaknya bagi Pasar Properti?

Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025 kini menjadi isu hangat di kalangan pengembang properti, dengan banyak yang khawatir akan dampak dari kenaikan PPN 12% terhadap biaya pembangunan dan harga rumah.

Para pengamat memprediksi bahwa kebijakan ini akan meningkatkan beban biaya pembangunan rumah, yang sudah tinggi akibat lonjakan harga material bangunan. Para pengembang pun mulai merasa resah, khawatir kenaikan ini akan memperburuk kondisi pasar properti yang sudah mulai lesu.

Biaya Pembangunan Rumah Bisa Melonjak

Ari Tri Priyono, Ketua Umum HIMPERRA (Himpunan Pengusaha Realestat Indonesia), menyatakan bahwa kenaikan PPN langsung mempengaruhi harga berbagai bahan bangunan. Pabrik-pabrik akan menaikkan harga bahan bangunan, terutama semen, baja, dan bata, akibat kenaikan PPN 12%. Meskipun bahan baku alam mungkin tidak terpengaruh secara signifikan, bahan yang melewati proses manufaktur pasti akan mengalami kenaikan harga.

Ari mengatakan bahwa kenaikan ini sangat merugikan pengembang yang saat ini fokus pada pembangunan rumah subsidi. Pengembang telah menetapkan harga jualnya dan tidak dapat menaikkannya. Dengan biaya yang terus meningkat, margin keuntungan pengembang menjadi semakin kecil, bahkan ada kemungkinan mereka akan terpaksa menghentikan beberapa proyek.

Harga Rumah Melambung, Konsumen Terbebani

Junaidi Abdillah, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), juga mengingatkan bahwa kenaikan harga bahan bangunan akibat PPN 12% akan menyebabkan harga jual rumah semakin tinggi. Hal ini tentunya akan berimbas pada daya beli konsumen yang semakin terbatas. Menurut Junaidi, jika harga rumah semakin mahal, maka konsumen akan semakin kesulitan untuk membeli rumah, yang pada gilirannya akan memperburuk penjualan di pasar properti.

Junaidi mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan pemberlakuan skema PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Skema ini mengurangi beban konsumen jika pemerintah tetap menerapkan PPN 12%. Dengan demikian, daya beli masyarakat bisa tetap terjaga dan sektor properti tidak semakin terpuruk.

Kecurigaan Terhadap Penyalahgunaan Kenaikan PPN

Ari Tri Priyono mencurigai bahwa beberapa pihak bisa memanfaatkan kenaikan PPN 12% untuk menaikkan harga bahan bangunan lebih dari yang seharusnya. Meskipun secara resmi kenaikan tarif hanya 1%, ia khawatir ada pihak yang akan memanfaatkan celah ini untuk meraih keuntungan lebih besar dengan menaikkan harga bahan baku. Pihak-pihak tersebut bisa membuat dampak kenaikan PPN jauh lebih besar dari yang diharapkan.

Solusi Ekonomis di Tengah Kenaikan Biaya: Handle Set Accero AX-02

Di tengah lonjakan biaya pembangunan, para pengembang dan pemilik rumah yang ingin memperbaiki atau membangun properti juga perlu mempertimbangkan produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Anda patut mempertimbangkan Handle Set Accero Commercial Series ukuran Besar AX-02.

Produk dari Accero ini menawarkan solusi ekonomis dengan kualitas yang sangat baik untuk proyek properti. Handle Set Accero AX-02 terdiri dari berbagai komponen penting yang diperlukan dalam pembangunan. Lever handle, body/mortise, hingga silinder dengan anak kunci komputer yang aman dan sulit diduplikasi, semuanya termasuk dalam paket Handle Set Accero AX-02.

Detail Handle Set Accero AX-02

  • Finishing: Satin Nickel (SN)
  • Bahan: Stainless SUS 201
  • Panjang pegangan handle dari as: 12,5 cm
  • Lebar ring kunci: 5,3 cm
  • Berat handle/pasang: 338 gr

Body/Mortise

  • Lidah body berjenis swing untuk kemudahan penggunaan.
  • Panjang Plat Body: 24 cm
  • Lebar Plat: 2,2 cm
  • Tebal Plat: 2,5 mm
  • Berat body: 375 gr

Silinder

  • Handle Set Accero AX-02 dilengkapi dengan 3 anak kunci komputer yang sulit dipalsukan.
  • Bahan: Kuningan dan Zinc Alloy, dengan finishing Satin Nickel – Chrome Plated.
  • Berat Cylinder: 162 gr

Produk ini cocok untuk berbagai proyek properti, baik untuk rumah tinggal, kantor, maupun gedung komersial. Dengan harga yang lebih terjangkau, Handle Set Accero AX-02 bisa membantu pengembang menghemat biaya pembangunan tanpa mengorbankan kualitas.

Apa yang harus dilakukan pemerintah terkait kebijakan PPN 12%?

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) mengatur kenaikan PPN 12%. Pemerintah, bersama DPR, telah mempertimbangkan banyak aspek dalam pengambilan kebijakan ini, termasuk kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meskipun begitu, pengembang berharap agar kebijakan ini tidak justru merugikan sektor properti yang tengah mengalami kesulitan.

Dengan berbagai tantangan yang ada, pengembang mengimbau agar pemerintah bisa lebih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan ini. Kebijakan yang tidak tepat bisa mempengaruhi pertumbuhan sektor properti dan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat memperburuk perekonomian secara keseluruhan.

smart home evomab (52)

Penyaluran FLPP Capai 179.917 Unit Rumah hingga Oktober 2024: Program Perumahan untuk Masyarakat dan Inovasi Produk dalam Sektor Properti

Pencapaian penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga akhir Oktober 2024 telah mencapai hampir 180.000 unit rumah. Menggambarkan keberhasilan pemerintah dalam memfasilitasi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

Dikutip dari Kompas.com, program yang dikelola oleh Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) ini, berperan penting dalam memperkuat akses masyarakat terhadap pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau. Selain FLPP, penyaluran melalui skema Tapera turut berkontribusi pada total realisasi. Penyaluran ini mencapai lebih dari 185.000 unit rumah senilai hampir Rp 23 triliun.

Pentingnya Program FLPP dalam Menyediakan Rumah Subsidi

FLPP, yang merupakan program subsidi pembiayaan perumahan, terus berperan dalam mempercepat akses masyarakat terhadap hunian yang layak.

Menurut Heru Pudyo Nugroho, Komisioner BP Tapera. Pemerintah menyalurkan jumlah rumah melalui FLPP dan Tapera untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor perumahan.

Pemerintah menyalurkan sebanyak 3.817 unit rumah melalui FLPP di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kabupaten Lombok Barat menjadi yang tertinggi dengan 2.618 unit rumah. Ini menandakan distribusi yang cukup merata meskipun wilayah tersebut merupakan salah satu daerah yang membutuhkan dukungan perumahan lebih besar.

Penambahan Kuota FLPP Tahun 2024

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga meningkatkan target penyaluran FLPP tahun 2024. Semula 166.000 unit menjadi 200.000 unit rumah subsidi. Pemerintah menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 380 Tahun 2024 pada 3 Oktober 2024.

Pemerintah berharap penambahan kuota ini dapat memenuhi lebih banyak kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Terutama di daerah-daerah yang membutuhkan stimulan ekonomi dan perbaikan infrastruktur.

Perkembangan Industri Properti: Dari Pembiayaan ke Fasilitas Fisik yang Berkualitas

Selain soal pembiayaan, sektor properti juga terus berkembang. Yakni dengan inovasi produk untuk meningkatkan kualitas hunian yang lebih aman, fungsional, dan estetis.

Salah satu produk yang turut mendukung kemajuan industri properti adalah Handle Set Accero Commercial Series tipe AX-02. Desainer merancang handle ini untuk memenuhi kebutuhan estetika dan keamanan rumah.

Handle Set Accero AX-02: Kombinasi Kualitas dan Estetika dalam Rumah Subsidi

Set Handle Accero Commercial Series ukuran besar ini, meskipun merupakan produk ekonomis dari brand evomab. Tetapi tetap menawarkan kualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Dalam satu set, produk ini terdiri dari berbagai komponen penting, seperti lever handle, body mortise, dan silinder berkualitas, yang didesain untuk memberikan kenyamanan serta keamanan bagi penghuninya.

  • Finishing Satin Nickel memberikan tampilan yang elegan namun tetap kokoh.
  • Bahan Stainless SUS 201 pada handle dan Kuningan dan Zinc Alloy pada silinder menjamin daya tahan dan keamanan lebih baik.
  • Silinder dengan anak kunci komputer memberikan tingkat keamanan ekstra dengan desain yang sulit untuk diduplikasi.

Setiap unit dilengkapi dengan 3 anak kunci komputer, menjamin pengamanan rumah lebih maksimal. Dengan panjang pegangan handle 12,5 cm dan berat 338 gram per pasang, produk ini cukup ergonomis dan mudah digunakan.

Handle set seperti ini akan menjadi elemen penting dalam meningkatkan kenyamanan serta keamanan rumah yang disubsidi oleh pemerintah melalui program FLPP. Keberadaan produk-produk seperti Accero AX-02 juga turut berkontribusi pada pengembangan standar kualitas rumah subsidi yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga aman dan nyaman bagi penghuninya.

Dampak Program FLPP dan Inovasi Produk terhadap Pembangunan Perumahan

Program FLPP yang terus berkembang seiring dengan penambahan kuota dan distribusi rumah subsidi memberikan dampak positif terhadap sektor properti, dengan semakin banyaknya masyarakat yang dapat memiliki rumah.

Keberadaan produk-produk pendukung seperti Handle Set Accero yang mengutamakan kualitas dan keamanan akan membantu menciptakan lingkungan hunian yang lebih baik dan nyaman. Seiring dengan berjalannya waktu, diharapkan sektor properti di Indonesia akan semakin inklusif, dengan akses lebih luas terhadap hunian berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Dengan meningkatnya kuota FLPP dan penyaluran rumah subsidi yang semakin luas, serta adanya inovasi produk-produk berkualitas yang mendukung, sektor perumahan Indonesia semakin berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah.

Kedepannya, pemerintah bersama dengan pihak swasta perlu terus berkolaborasi untuk menyediakan rumah yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga aman dan nyaman, guna mewujudkan Indonesia yang lebih baik dalam hal kesejahteraan perumahan bagi seluruh warganya.